[Review] Cheer Boy

Judul :Cheer Boy
Penulis : Asai Ryo
Penerjemah : Faira Ammadea
Penyunting : Tia W
Illustrator : Bambang 'Bambi' Gunawan (Foto Breakers) @teguhra (isi)
Desain cover : Bambang 'Bambi Gunawan
Penerbit : Penerbit Haru
Tebal : 428 hlm
Terbit : cet 1, Nov 2013
ISBN : 978-602-7742-26-0

"Cheerleader ... biasanya cewek yang melakukannya, kan?"Haruki cedera. Cowok itu menggunakan cederanya sebagai alasan untuk berhenti dari Judo karena menyadari batas kemampuannya. Padahal Haruki lahir dalam keluarga pejudo dan kakak perempuanya selalu jadi pemenang setiap kejuaran judo.
Kazuma, teman sepermainan Haruki tiba-tiba ikut berhenti judo dan menyarankan hal gila. Mereka akan membentuk tim cheerleading cowok!! Padahal, olah raga itu kan olah raga cewek!
Tapi, saat anggota berhasil mereka kumpulkan, ternyata masing-masing adalah cowok dengan masalah masing-masing.Saat masalah itu saling berbenturan, akankah cheerleading bisa membuat mereka bersatu? Akan kah cheerleading bisa menyelesaikan semua masalah?

"Karena manusia akan memperoleh kebahagiaan setelah berhasil melalui penderitaan" (hlm 114)

Kazuma, Haruki  Mizoguchi, Ton, Ichiro, Gen dan Sho adalah ketujuh anggota pertama cheerleading lelaki di Unniversitas Meishin yang diprakarsai Kazuma. Berawal dari Kazuma yang menginginkan sesuatu yang baru dan yang seperti ibunya pernah lakukan, yaitu Cheerleading.

Awalnya mereka sangsi bisa melakukan pertunjukan selama 2 menit 30 detik di festival universitas mereka, tapi akhirnya dengan segenap kerja keras dan ketidakmaluan mereka, akhirnya cheerleading membawa mereka ke sebuah popularitas dan mencapai tujuan awal mereka..

Karakter yang paling aku suka di sini adalah Mizoguchi, walaupun mungkin sedikit freak. Karakternya diam dan tampak agak sombong, malah disitulah daya tariknya. Mizoguchi selalu melontarkan quotes saat menghadapi temannya yang sedang putus asa. Cara bicaranya yang kelewat kasual malah bikin orang kadang bingung, ingin menyemangati atau ingin merendahkan.

Secara keseluruhan, novel terjemahan ini membuatku mengacungkan jempol. Ilustrasinya yang keren tapi sayang tidak seperti anime yang biasanya diberi efek ganteng. Kamus-kamus cheerleading yang lengkap (dibandingkan dengan Jump)  bikin orang ngga akan bingung mencari tau apa itu Elevator.

Pengembangan konflik dan detail setiap gerakan cheerleading patut diajungi 3 jempol, permasalahan setiap karakter terasa kental dan seimbang. Penokohannya yang pas, antara yang serius dan yang tidak serius seimbang, seperti Kazu dan Sho. 

Novel ini juga banyak sekali ilmunya, serta kalimat motivasi yang selalu dilontarkan Mizoguchi. Aku jadi lebih mengenal Jepang asli, karena ini novel yang bikinnya juga wong Jepang.

Bagian yang paling lucu terdapat pada halaman 124, di mana Sho yang selalu berpakaian ajaib (memakai tanktop yang menyerupai kaus basket dan topi jerami, ew) akhirnya bisa ditaklukan oleh para anggota lainnya.

Kalimat fav (didominasi quotes dari Mizoguchi)
"Kegagalan adalah saat kita berhenti berusaha saat gagal. Keberhasilan adalh saat kita terus berusaha sampai berhasil (Matsushita Konosuke, Panasonic)" hlm. 151
"'Pada akhirnya, justru orang biasa yang akan menertawakan sang penantang'" hlm. 165
" ... orang yang merendahkan orang lain itu ... sebenarnya lebih lemah daripada orang yang direndahkan ..." hlm. 165
" ... Aku ingin merubah diriku yang selalu menyerah pada tantangan." hlm. 393
"Selama ini, tiap kali melihat seseorang yang tidak bisa melakukan sesuatu, aku selalu berpikir kenapa mereka tidak bisa melakukannya? kalau aku saja bisa, kenapa mereka tidak bisa?" hlm. 408
"Selama ini, aku berusaha untuk menghadapi kelemahanku." hlm.408

Hem, Jadi aku berikan 4 bintang buat novel ini ^^

No comments:

Post a Comment